Jumat, 13 Desember 2013

MENTAL INLANDER YANG MENGHANTUI BANGSA YANG BERNAMA INDONESIA

Soekarno, Bapak bangsa negeri ini mengatakan “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan”. jelas sejak dulu bangsa ini sudah menemukan harga diri dan jati diri,berupa nasionalisme yang kuat dan berakar dari humanis. Ironinya Belanda dengan segala cara telah menanamkan doktrin inlander dan inferior kepada rakyat Indonesia. Belanda mencekoki dengan kita dengan membodohi bangsa ini dengan perilaku rasis, membuat kesenjangan sosial yang tinggi antar lapisan masyarakat, terjadi semacam gap tentang golongan penjajah dan yang dijajah, ditambah lagi struktur sosial kita pada saat itu juga mendukung segregasi antara priyayi dan kaum papa(proletaar). Hal inilah yang coba dikikis oleh Bung Karno melalui Marhaenisme nya yang terinpirasi dari sosialis ala Marxisme.
Namun sayangnya budaya inlander yang menjelma menjadi mental inlander itu sekarang masih juga bersarang di sebagian besar rakyat bangsa ini. Tak terkecuali virus akut ini juga menjalar ke para pemimpin kita  sekarang. Hal ini juga pernah sangat disoroti oleh bapak Amien Rais, penjarahan kekayaan alam kita oleh pihak Asing, kebijakan ekonomi dan politik yang berkiblat ke Washington DC. Freeport merajalela di Papua, policy UU migas yang tunduk kepada asing,semua aspek ekonomi politik membuat bangsa ini menjadi bangsa yang kerdil.  Tidak heran Malaysia merajalela,Australia juga begitu , inisidebabkan tidak adanya wibawa politik di mata Internasional. Kalo dirunut ke bagian dasar , maka mentoknya ke Mental tadi. Bahaya Virus Inlander ini juga membuat kita merasa pesimistis dan skeptis. Contoh jelas , pertandingan Sea Games sepakbola yang mempertemukan Thailand dan Indonesia. Skuad kita terlebih dahulu telah dihantui nama besar Thailand di kancah Asia Tenggara,sehingga menjatuhkan mental tim kita, terbukti setelah Gol cepat Thailand di menit pertama , nampak jelas Indonesia hanya bermain seadanya , seakan tertanam di jiwa pemain masing masing ; ” ini Thailand , ini lawan berat, susah ngalahinnya”!. Yah terlepas dari masalah taktik Indonesia yang amburadul dan pola kolektivitas yang tak terlihat, namun sebenarnya kita juga punya potensi besar mengalahkan Thailand!
Seharusnya Coach RD berkaca kepada yang dilakukan Coach Indra Sjafrie yang terlebih dahulu menanamkan mental yang kuat kepada anak didiknya , bahwa ga da yang ga bisa dikalahkan kecuali Tuhan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan ingat kita pernah menjadi MACAN ASIA!

Saya heran dengan orang yang apatis dan skeptis dengan perkataan Indra Sjafrie, padahal beliau mencoba menyadarkan kita bahwa kita bangsa yang punya harga diri! dan yang tak kalah pentingnya adalah beliau bukan hanya sekedar membual dan membuat pernyataan semu belaka,terbukti dengan pencapaian Timnya dan persiapan pelatihan yang sangat intensif dan pola latihan fisik yang ketat, dan perekrutan yang sangat ketat buat masuk ke dalam timnya. Saya berharap Tim ini menjadi sebuah batu loncatan bukan hanya bagi timnas Indonesia tapi ke paradigma berfikir yang lebih luas lagi,bahwa kita harus sadar dengan jati diri kita! ingat ! kemerdekaan kita bukan pemberian dari negara penjajah namun hasil dari darah ,air mata,dan keringat!
Tahukah anda salah satu faktor kenapa Yahudi menjadi bangsa yang jenius dan cerdas dan mendominasi Nobel? selain faktor genetis dan pola penerapan tata cara kehidupan yang serba canggih, ternyata sejak kecil mereka telah tertanam chip berupa doktrin di otak mereka : ” Mereka adalah bangsa pilihan Tuhan ,mereka adalah manusia yang pintar,mereka lebih dari siapapun”, nah doktrin sugesti psikis ini mendarah daging hingga ke generasi sekarang, kalaulah diambil positifnya kenapa kita ga menanamkan mental berupa sugesti yang membuat mental kita menjadi kuat?? REVOLUSI MENTAL PERLU BAGI BANGSAKU INI